Posts

Showing posts from August, 2014

Sistematika Tanaman Cokelat (Theobroma cacao)

Image
Cokelat (theobroma cacao) telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1560, tetapi baru menjadi komoditi yang penting sejak tahun 1951. Pemerintah mulai menaruh perhatian dan mendukung industry cokelat pada tahun 1975 setelah PTP VI berhasil menaikkan produksi cokelat per ha, dengan menggunakan bibit Upper Amazon Interclonal Hybrid, yang merupakan hasil persilangan antarklon dan sabah. Jenis cokelat yang ditanam saat ini sebagian besar adalah jenis criollo atau flavor cocoa. Produksinya sebagian besar diekspor, khususnya, kenegara-negara belanda, jerman barat, amerika serikat, dan singapura. Produksi cokelat Indonesia dihasilkan dari perkebunan besar Negara dan swasta dengan perkebunan rakyat. Konsumen terbesar berturut-turut adalah eropa barat, eropa timur, amerika serikat, uni soviet. Konsumsi cokelat dinegara-negara berkembang juga menunjukkan kenaikan. Morfologi tanaman cokelat Akar Akar cokelat adalah akar tunggang (radix primaria). Pertumbuhan akar cokelat bias sampai 8 meter kearah s

Takson dan Klasifikasi Tumbuhan Paku

Image
Takson dan Klasifikasi Tumbuhan Paku  Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beraneka ragam, dipilah dan dikelompokkan atau disusun tingkatan-tingkatannya dalam klasifikasi disebut takson. Sedangkan taksonomi adalah cabang biologi yang mempelajari pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan tertentu atau unit-unit tertentu. Berikut adalah skema klasifikasi dunia tumbuhan. Klasifikasi organisme sampai saat ini belum ada keseragaman. Masing-masing ahli mempunyau alasan-alasan tersendiri dalam mengklasifikasikan organisme, sehingga setiap buku banyak perbedaan dalam menyusun klasifikasi. Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodinae), Psilotum (Psilotinae),

Menghasilakn Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar

Image
Jarak pagar (Jatropha curcas L, Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabatnya, jarak pohon (Ricinus communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain (misalnya jika dibandingkan dengan kelapa sawit atau tebu), dan memiliki karakteristik agronomi yang sangat menarik. Kandungan minyak bijinya dapat mencapai 63%, melebihi kandungan minyak biji kedelai (18%), linseed (33%), rapa (45%), bunga matahari (40%) atau inti sawit (45%).  Kandungan Asam Lemak Pada Minyak Jarak Pagar

Cara Paling Mudah Membuat Bioetanol Dari Tebu atau Molases

Image
Bioetanol merupakan etanol yang dihasilkan dari bahan baku tumbuhan melalui proses fermentasi. Pembuatan etanol hasil fermentasi telah dilakukan sejak zaman dahulu yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol seperti sake, arak, anggur, wine, dan minuman memabukan lainnya. Selain sebagai minuman memabukan, bioetanol juga digunakan sebagai campuran pada bahan bakar kendaraan. Saat ini, penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar menjadi sangat penting. Semakin sedikitnya sumber energi fosil yang ada dibumi dan semakin tingginya pencemaran lingkungan menjadi faktor utama dibutuhkannya energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan bioetanol menjadi bahan bakar kendaraan dapat menjadi sebuah alternatif yang aman, karena sumbernya berasal dari tumbuhan dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Meskipun memiliki berbagai keuntungan, produksi bioetanol juga dapat menimbulkan masalah. Bahan baku pembuatan bioetanol seperti tebu, jagung, dan singkong merupakan tanaman pangan yang ba

Proses Pembuatan Biobriket Dari Tanaman Eceng Gondok

Eceng gondok memiliki karakter yang sangat unik untuk dikaji, hal ini merupakan suatu anugerah Tuhan dengan kata lain “Tidaklah aku ciptakan sesuatu yang tanpa berguna, kecuali hanya sedikit pengetahuan yang dimiliki oleh manusia”. Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat.  Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7.  Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 1

Definisi Umbi Akar dan Berbagai Macam dan Jenisnya

Image
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar karena berisi cadangan makanan. Jika umbi akar ditanam bersama dengan pangkal batangnya, maka pada pangkal batang itu akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan umbi akar antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan akar tinggal antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur. Jenis dan Macam -Macam Umbi Bakar Jahe (Zingiber Officinale Rose) Kandungan pada jahe : Minyak atsiri, pati, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerol, zingeron, resin, zat pati dan zat gula Kencur (Kaempfera Galanga L.) Kandungan pada kencur : Minyak atsiri, carena, sineol, terpineol, kanferin, borneol, asam sinamat, m. Anisaladehis, a-metio, penta dekane, kandinene, etil eis p. Metok sinamat, etil trnas p. Metok sil sinamat, camphene, pati dan gom